MENANTI
PERAN HAJI PASCA KEMBALI DARI MAKKAH
Mempunyai kesempatan melaksanakan
ibadah Haji merupakan suatu dambaan bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia. Dambaan
untuk mendapatkan kesempatan menunaikan
rukun islam ke lima ini bukanlah tidak beralasan. Hal ini dikarenakan
banyak sekali keutamaan yang akan diperoleh oleh setiap umat muslim ketika
dapat melaksanakan ibadah haji , seperti pahala yang besar yang telah
dijanjikan oleh Allah S.W.T. dalam Al-Quran.
Rasa senang dan bahagia tentu sedang
dirasakan oleh semua jamaah haji yang sekarang
telah mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan ibadah ini termasuk yang
berasal dari Indonesia. Momentum tawaf dan juga wukuf menjadi hal istimewa bagi
setiap jamaah, di samping merasakan kebesaran kekuasaan Allah juga menjadi
ajang instropeksi bagi masing-masing insan sebagai sarana perbaikan diri di
masa yang mendatang. Setelah melaksakan serangkaian aktivitas ritual haji yang
dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, gelar Haji dan Hajah pun telah siap
melekat pada diri mereka.
Mendapat predikat Haji Mabrur
menjadi harapan bagi jamaah yang melaksanakan ibadah haji. Hal yang sama
tentunya juga diinginkan oleh keluarga dan juga masyarakat di lingkungan tempat
tinggal masing-masing jamaah. Karena kategori mabrur tidak selamanya dimiliki
oleh orang yang menunaikan ibadah ini. Tergantung niat awal dan komitmen setiap
pribadi jamaah yang melaksanakan ibadah haji.
Kemabruran Haji sesorang nantinya akan dapat dirasakan dan dilihat dari sikap serta prilaku
keseharianya ketika sudah kembali berbaur di tengah masyarkat.
Kepulangan jamaah haji ke tanah air
tentunya juga harus disertai dengan kesiapan mereka untuk melaksanakan peran
perbaikan di tengah masyarakat. Hal ini perlu dipersiapankan oleh setiap jamaah
yang telah menyelesaikan ibadah di tanah suci. Setiap Haji dan Hajah tentunya
akan menjadi role model dalam
kehidupan bermasyarakat. Mereka akan menjadi contoh dalam kehidupan sehari-hari
, baik dari segi peningkatan ibadah maupun dari segi bermu’amlah dengan sesama.
Selain berusaha untuk menjaga dan
memperbaiki diri sendiri, seorang yang bergelar Haji juga harus bisa melakukan
perbaikan terhadap lingkungan. Ketika ditemukan hal yang menyimpang di tengah
masyarakat, maka Ia juga harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Namun
belakangan ini, sering kita temui tidak banyak Haji yang mampu mengambil peran
dalam perbaikan di tengah masyarakat terutama mereka yang sebebelumnya tidak pernah
terjun dalam dunia dakwah seperti Ustad atau Da’i.
Bukti nyata bisa kita lihat dari
peningkatan jumlah peserta Haji dari tanah air yang setiap tahun selalu
mengalami peingkatan, namun setelah kembali tidak ada dampak yang signifikat
yang terjadi di tengah masyarakat. Kebubrukan aklak di tengah masyarakat terus
mengalami peningkatan mulai dari koropsi,
perjudian, pelecehan seksual dan bentuk kemaksiatan lainya. Hal ini
menandakan seakan tidak ada pengaruhnya orang yang melaksanakan ibadah haji di
lingkungan masyarakat.
Keadaan ini sangat bertolak belakang dengan apa yang terjadi di
masa lampau. Tidak banyak orang yang bisa melaksankan ibadah Haji, namun mereka
bisa menjadi agen perubahan dalam perbaikan hidup bermasyarakat. Contoh
kongkrit yang bisa kita kemungkakan adalah bagaimana peranan Buya Hamka dan
K.H. Agusalim dalam membentuk karakter masyarakat Minang Kabau dan Indonesia
umumnya. Mereka mampu menjadi panutan banyak orang. Setiap permasalahan yang
terjadi di tengah masyarakat baik dari segi ibadah maupun masalah mu’amalah
seperti masalah perjungan, mereka selalu
menjadi acuan bagi masyarakat di waktu itu. Mereka berhasil mempersatukan
masyarakat dalam memperjungakan kemerdekaan dan menjaga kerukunan di tengah
masyarakat. Ketulusan serta kesungguhan mereka dalam upaya menumbuhkan
nilai-nilai keislaman dan membangun cita-cita bangsa telah membuat mereka
menjadi orang yang akan selalu dikenang sepanjang masa.
Harapan besar juga terjutu kepada
masyarakat kita yang sekarang telah selesai melaksanakan ibadah suci dan akan
pulang ke Tanah Air. Semoga predikat Haji Mabrur melekat pada setiap diri
jamaah Haji tersebut. Tentunya kita akan menunggu peran besar yang akan mereka perbuat untuk membantu memperbaiki
masalah penyimpangan yang telah melilit
bangsa tercinta ini.(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar