Andalusianews

Andalusianews

26 November 2014

Terkikisnya Sensitifitas Mahasiswa

Terkikisnya Sensitifitas Mahasiswa
Oleh :  jupriman
Mahasiswa manajemen FE Unand
Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim indonesia komesariat Unand

Tahun 1998 merupakan tahun yang bersejarah bagi masyarakat Indonesia terutama bagi kalangan Mahasiswa. Kezaliman Pemerintah saat itu telah membuat   Mahasiswa di semua daerah terpanggil jiwa raganya untuk berjuang meleyapkan penindasan.  Berjuang diatas panji kebenaran. Membela masyarakat Indonesia yang menderita akibat kesewenangan Pemerintah yang berkuasa. Pada akhirnya rezim Suharto yang diktatorpun berhasil ditumbangkan.
Perjuangan berat yang dilakukan oleh para Mahasiswa saat itu tidak terlepas dari rasa cinta terhadap bangsa dan  tanah air. Rasa cinta hasil dari warisan para pendahulu bangsa. Cinta yang tidak ingin melihat penderitaan dan kesensaraan menimpa  masyarakat yang ada di dalamnya.  Dengan cinta itu jugalah para mahasiswa tergerak hatinya  untuk berperan aktif  mejaga kestabilan dan  keutuhan bangsa.

Peran fital Mahasiswa sebagai Sosial Control mampu dilaksanakan dengan baik. Setiap kebijakan yang nyata  tidak berpihak kepada Rakyat, maka mereka pun segera bertindak untuk memperjuangkannya. Ketika Rakyat kecil menjerit akibat kebijakan yang diberlakukan oleh Penguasa, maka dengan spontan mahasiswa akan bereaksi. Bereaksi menuntut Penguasa agar tidak bertindak semena-mena terhadap rakyat. Bagi mereka Kepentingan pribadi tidaklah menjadi hal yang lebih pioritas ketika rakyat kecil masih merasakan penderitaan. Tidak hanya membela kepentingan rakyat kecil semata, namun  kebijakan yang dianggap tidak menguntungan kedaulatan bangsa juga menjadi perhatian mereka. Hal inilah yang membuat Mahasiswa mempunyai tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia.
Namun nilai-nilai perjuangan yang dahulunya dimiliki  oleh para mahasiswa di era perjuangan reformasi tidak lagi  sepenuhnya dihayati oleh mahasiswa sekarang. Kecendrungan mahasiswa saat ini lebih suka memikirkan permasalahan pribadi ketimbang harus memikirkan permasalahan yang melanda bangsa. Tujuan kuliah dinilai semata-mata sebagai sarana untuk membekali diri agar mampu bersaing  dan   mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Mereka lebih senang berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai akademis yang tinggi agar tujuan yang diingikan itu dapat tercapai. Peranan mahasiswa sebagai agent of cange tidak lagi mampu menjadi penyemangat mereka untuk ikut serta dalam membangun sendi-sendi kehidupan bangsa.
Rasa apatispun mulai menjamur di kalangan mahasiswa. Mereka cendrung  disibukan  dengan kesibukan priabadi dan gaya hidup yang edonisme. Kepekaan terhadap linkungan sosial tidak lagi terasah dalam diri  mereka. Semuanya tumpul dan kaku. Kebiasan mahasiswa yang identik dengan berdiskusipun tidak lagi melekat pada mereka. Mereka lebih cendrung mengunakan waktunya belajar di kampus dan mengunakan waktu luangnya untuk kesenangan pribadi. Tampa ada keinginan untuk ikut serta memikirkan permasalahan yang terjadi di sekitarnya.
Sikap apatis yang mewabah di kalangan mahasiswa sekarang tentu tidak datang dengan sendirinya. Munculnya sikap apatis tidak bisa dilepaskan dari pengaruh sistem pendidikan yang diterapkan di Perguruan Tinggi. Sistem dimana mahasiswa dituntut untuk lulus cepat dengan waktu yang terbatas.
Pemberlakukan peraturan Permendikbud tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang membatasi pendidikan sarjana masimal 5 Tahun tentu akan memberikan kontribusi besar terbentuknya sikap apatis. Mahasiswa tidak lagi diberikan ruang gerak untuk mengambil peran dalam pembangunan sendi-sendi kehidupan berbangsa. Mereka dituntut fokus kepada keilmuan masing-masing. Tampa harus memikirkan permasalahan lain diluar bidang ilmu yang dipelajari.
Berdalih menciptakan lulusan yang pakar terhadap keilmuan, pola pikir mahasiswa mulai dirombak. IPK tinggi dijadikan tolak ukur utama untuk memenangkan persaingan. Sehingga mayoritas mahasiswa cendrung berlomba-lomba supaya mendapatkan IPK tinggi. Orentasi nilai pun membuat mereka tidak lagi peka terhadap permasalah yang terjadi di linkungan karena kurang  berinteraksi dan tidak mau terlibat dalam organisasi.

Pemberlakukan sangsi DO pun dijadikan alat  untuk menakuti mahasiswa. Mereka harus lulus dengan waktu yang dibatasi. Tidak hanya itu, ancaman pencabutan beasiswapun juga dijadikan sarana untuk membuat mahasiswa hanya berfokus pada studinya dan acuh terhadap lingkungan. Secara tidak sadar sistem yang diberlakukan ini tentunya akan mengikis dan mematikan sensitifitas mahasiswa.

Kalaupun mereka yang sekarang berorganisasi, tidak sedikit diantara mereka yang hanya menjadikan organisasi sebagai alat untuk mendapatkan pengakuan aktivis. Aktivis yang sibuk mengumpulkan sertifitas demi memperbanyak nilai SAPS sebagai syarat untuk wisuda.   Fungsi  organisasi sebagai sarana melatih softskill dan membangun sensitifitas dialihkan menjadi event organizer. Bahkan tidak jarang organisasi sekelas Badan Eksekutif Mahasiswa juga melakukan hal yang sama. Mereka merasa prestis jika mampu atau berhasil membuat kegiatan yang dapat menghadirkan orang banyak ketimbang turun kejalan berjuang untuk membela masyarakat kecil yang tertindas.

Kondisi mahasiswa yang tidak lagi sensitif terhadap realitas sosial terasa nyata dirasakan sekarang. Ketika adanya kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil, tidak ada lagi yang mau turun kejalan kecuali hanya sebahagian kecil saja. Sebagian besar lainya memilih untuk tutup telinga dan memejamkan mata terhadap kehidupan masyarakat kecil yang rentan menderita akibat  kebijakan pemerintah.

Ajakan untuk memperjuangkan aspirasi rakyat yang tertindas tidak lagi diindahkan. Mereka lebih memilih mengunakan waktunya untuk menikmati fasilitas kampus seperti layanan Hostspot dengan dalih mengerjakan tugas ketimbang ikut serta berjuang dengan mahasiswa lainya. Kondisi seperti  ini telah membuat Mahasiswa yang turun ke jalanpun tidak lagi memiliki begining power kuat dalam melawan kebijakan pemerintah yang semena-mena. Jumlah mereka yang hanya segelintir membuat Keberadaan mereka tidak lagi dianggap suatu hal yang harus ditakuti. Sehingga pihak penguasa leluasa bertindak semaunya demi kepentingan pribadi atau kelompok.(***)





14 November 2014

Kampung Apar satu-satunya desa bebas Judi

gambar pengambilan sumpah jabatan
kepala desa kampung apar


Desa Kampung Apar adalah satu-satunya desa yang ada di kota Pariaman yang berhasil menerapkan peraturan larangan berjudi. Desa yang berada di kecematan Pariaman Selatan ini sudah puluhan tahun menjalankan peraturan yang bermula hanya sebatas kesepatan bersama yang dibuat oleh tokoh masyarakat setempat.

Bermula dari kesepakatan bersama, sekarang pemerintah desa bersama semua elemen masyarakat sepakat menjadikan peraturan ini menjadi Peraturan Desa (Perdes). Adapun tujuan peraturan ini dibuat dan diberlakukan adalah untuk menjaga dan membiasakan kehidupan di desa terbebas dari bentuk aktifitas maksiat dan merugikan akibat adanya perjudian.

Perdes Larangan Berjudi ini sangat terbukti efektif dalam pelaksanaannya. Hal ini dibuktikan tidak adanya ditemukan masyarakat yang melakukan aktivitas perjuadian seperti permainan domino, koa, dan bentuk perjudian lainya di warung maupun di rumah-rumah. Berbeda tentunya dengan desa-desa lain pada umumnya yang setiap kedai nyaris terdapat aktifitas perjuadian.

sebagai alternatif, masyarakat setempat memilih untuk melakukan permainan lain yang tidak menjerumus pada aktivitas perjuadian seperti permainan catur, Home, dll. kalaupun ada yang mau bermain domino, masyarakat setempat memilih untuk melakukanya di desa sebelah atau tempat lainya yang tentunya bukan termasuk ke dalam daerah teritorial desa.

Dalam satu kesempatan Muklis Rahman selaku wali kota pariaman pernah menyampaikan apresiasinya terhadapap desa Kampung Apar. Wako menilai peraturan ini merupakan suatu prestasi yang harus dijaga dan dipertahankan sampai kapanpun. Beliau juga melontarkan agar semua desa yang ada di kota pariaman bisa mencontoh apa yang telah dilakukan desa yang berprestasi dan juga telah sering mewakili kota pariaman dalam berbagai perlombaan baik tingkat provinsi maupun nasioanl.

Adapun yang menjadi faktor keberhasilan Perdes larangan berjudi ini diterapkan di Kampung Apar adalah adanya sokongan yang baik dari semua elemen masyarakat untuk mengwujudkan lingkungan yang kondisif ditengah masyarakat. Peran Ninik Mamak yang selalu memperlihatkan konsistensinya untuk tidak berjudi di desa ini, membuat generasi mudanya juga tidak kefikiran melakuakan aktifitas perjuadian di kampungnya sendiri.

Selain menjaga agar perdes larangan berjudi ini tetap terpelihara, pemerintah desa yang di kepalai oleh Yulianis juga mengupayakan agar terbentuknya perdes baru yang membahas larangan pelaksanaan Orgen Tunggal lewat dari jam 12 malam. larangan ini sebetulnya juga telah dicoba dikeluarkan oleh pemerintah daerah, namun seiring perjalanya tidak berjalan dengan efektif.

Selain buat peraturan, desa ini juga selalu komitmen dengan generasi mudanya, berbagai program dibentuk dengan melibatkan kerja sama elemen masyarakat seperti pelaksanan TPA/TPSA, Wirid Remaja, Wirid mingguan (umum), kajian subuh, selain itu aktivitas kepemudaan seperti olah raga sepak bola juga menjadi sebuah rutinitas yang dilakukan di desa ini.

Perhatian terhadap generasi muda sudah menjadi hal utama bagi masyarakat setempat. Hal hasil diketahui terdapat beberapa tokoh yang dilahirkan dari desa ini, termaksuk beberapa tokoh yang sekarang menjalankan tugasnya di pemerintahan kota Pariaman.

Dokumentasi IPKA juara lomba
masarakat sadar Hukum tingkat Kota pariaman
sekaligus mewakili Kota Pariaman di tingkat Sumbar

Aktivitas Pemuda membersikan sarana Olah raga

Generasi Muda IPKA bersama mantan Wakil Wali Kota Pariaman bapak Helmi Darlis
dalam pelaksaan MTQ tingkat kecematan Pariaman Selatan di desa Marunggi


Fhoto SBY-Boediono masih terpajang di salah satu ruangan DPRD Sumbar

kantor DPRD Sumbar


Pelaksanaan aksi demo yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Sumbar Tolak Kenaikan BBM hari rabu yang lalu (12 Noveber 2014) untuk menuntut pemerintah agar tidak menaikan harga BBM disuguhi pemandangan yang menarik. Pemandangan yang menarik itu terjadi ketika semua demonstran yang tergabung ke dalam aliansi ini diajak berdialok ke ruanagn oleh beberapa perwakilan anggota DPRD Sumbar.

menjelang diskusi akan dimulai, tiba-tiba salah satu mahasiswa menyampaiakn bahwa fhoto yang terpajang di dinding salah satu ruangan DPRD itu terpampang fhoto SBY-Boediono. kejadian itu membuat susana jadi semarak dan juga terlontar pernyataan  " sudah gemuk ya presiden jokowi sekarang". pernyataan itu sontak membuat semua orang diruangan jadi tertawa. 
juga kita ketahui hampir satu bulan Jokowi-JK   dilantik sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia.


Kok e-KTP Ku tidak ada kolom agama lagi?

Pengguna internet dihebohkan dengan adanya situs yang menjelaskan bahwa ada perombakan  pada E-KTP masyarakat Indonesia.perombakan inidilakukan  tampa ada komfirmasi  sebelumnya yang dilakukan oleh pihak terkait.

kehebohan ini menjadi-jadi dengan terdapat beberapa informasi yang tertera pada KTP tersebut, adapun yang dirubah mulai dari TTL, Status, Agama dan sampai wajah yang tidak dikenal sebelumnya.

pembuktian silahkan cek ke http://ektp.cektkp.com


#jangan lupa sampaikan komentarMU disini..!

11 November 2014

SMAN 3 Pariaman kembali utus Tim Robotik Terbaik

"Memperlihatkan tropi juara yang pernah diraih
 oleh tim robotik SMAN 3 Pariaman"

Hari ini Selasa 11 November 2014,Tim Robotik terbaik SMAN 3 Pariaman kembali mengikuti perlombaan robotik yang dilaksanakan oleh kampus PoliTeknik Negri Padang.

7 November 2014

Menakjubkan.!!!! Bocah Kecil Sholat di Area Pacu Kuda

Sholat di Lapangan Saat Ribuaan Orang

 Menyaksikan Kuda Berlari

" bocah sholat ashar saat balap kuda sedang berlangsung"
Padang Pariaman, 2 November 2014

Pemandangan  Menakjubkan mewarnai pelaksanaan kegiatan Pacu Kuda yang diadakan oleh pemerintah Padang Pariaman dilaksanakan di nagari paguh. Pada hari ke 2 pelaksanaan Final pacu Kuda  yang berlangsung meriah ini, ditemukan seorang bocah yang sedang melaksanakan sholat Asyar di tengah lapangan arena pacu kuda.

Bocah yang  diketahui anak dari salah satu perdagang yang berjualan dilokasi pacuan kuda ini melaksanakan sholat ashar disaat ribuan penonton keasyikan menyaksikan detik-detik pelepasan kuda pacuan. suasana gerimis dan kemeriahan pelaksanaan pacu kuda ini tak melupakan dirinya untuk syujud menyembah sang pencipta.

penyelusuran kami, ternyata di sekitar area pacuan kuda tidak terdapat tempat atau mushala yang bisa digunakan untuk melaksanakan sholat.(**)


BEM KM FE UNAND Kembali Salurkan Donasi untuk GAZA

Peduli Kasih BEM KM FE UNAND  


"Penyaluran secara simbolis donasi gaza 
oleh Gubernur BEM KM FE kepada BM RZ Indonesia cabang Padang"

Padang, 6 November 2014
Badan Eksekutif Mahasiswa FE Unand kembali menyalurkan donasi untuk Gaza pasca bencana kemanusiaan yang terjadi beberapa bulan  yang lalu akibat kekejaman serangan Israel. Penyaluran donasi ini diterima langsung oleh BM RZ cabang Padang yang secara simbolis diserahkan oleh Trandi M Ikbal selaku Gubernur BEM FE Unand. Donasi yang disalurkan ini merupakan dana yang dihimpun dari Mahasiswa Ekonomi Unand saat pelaksanaan BAKTI Fakultas 2014.Penghimpunan dana ini merupakan bagian dari salah satu pelaksanaan Program Unggulan Departemen Luar Negri yang bertemakan Peduli Kasih BEM KM FE.

Nanda selaku BM RZ menyambut baik dan menyampaikan ucapakn terima kasih kepada BEM FE yang telah mempercayakan RZ sebagai sarana untuk menyalurkan donasi ke rakyat Palestina. Ia juga menyampaikan bahwa kondisi masyarakat Gaza saat ini masih sangat membutuhkan bantuan untuk membangun kembali Gaza baik secara infrastruktur maupun membangun kehidupan sosial (red). selain itu Nanda juga menyampaikan bahwa RZ juga baru selesai mengutus relawan untuk mengantar langsung donasi yang dikumpulkan lewat RZ.

Trandi selaku gubernur Bem juga menyatakan bahwa program yang sekarang dijalankan oleh Departemen Luar Negri ini merupkan bentuk sebuah komitmen kami sebagai mahasiswa untuk memperlihakan kepedulian terhadap kondisi sosial yang terjadi di tengah kehidupan.

Adapun jumlah Donasi yang  disalurkan melalui RZ ini berjumlah IDR 3.100.000,00-. Sebelumnya BEM FE juga pernah menyalurkan donasi untuk Gaza ini melalui rekening Aksi Cepat Tanggap. Selain berupa donasi BEM juga melakukan kegiatan Sholat Gaib yang dilakukan di masjid Fakultas usai melaksanakan Sholat jumat. " Penyaluran donasi untuk Gaza ini merupakan kali kedua yang kita lakukan , sebelumnya kita juga pernah menyalurkanya lewat rekening Aksi Cepat Tanggap. Selain berupa bantuan donasi, kami juga melaksanakan sholat ghaib sebagai bentuk simpati dan dukungan kami terhadap korban dan perjuangan rakyat Palestina dalam mengahadapi kekejaman Israel" uangkap Jupriman selaku kepala Departemen Luar Negri BEM FE.

"Penanda tanganan akat penyaluran donasi"

selain itu Jupriman juga menyampaikan ucapan terima kasih  kepada semua yang telah teribat dalam upaya untuk membantu rakyat Paleztina ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada rekan-rekan BEM, semua mahasiswa FE dan Civitas Akdemika yang juga telah membantu menyukseskan penghimpunan dana dan pelaksanaan sholat ghaib.(***)




3 November 2014

MASYARAKAT PARIAMAN SIAP JADI TUAN RUMAH YANG BAIK

MASYARAKAT PARIAMAN SIAP JADI TUAN RUMAH YANG BAIK




Festifal Tabuik merupakan salah satu bentuk  pesta rakyat yang dimiliki oleh masyarakat Pariaman. Perayaan Tabuik yang dilaksanakan tiap tahun  di bulan Muharam ini telah berlangsung semenjak tahun 1824. Awalnya diadakan oleh para pedagang islam sebagai sarana untuk meratapi gugurnya Imam Husen dalam perang Karbala. Pada akhirnya Tabuik dijadikan oleh pemerintah kota Pariaman sebagai salah satu  event wisata. Tabuik dikonsep  sebagai tabuik budaya bukan tabuik yang mengarah kepada agama tertentu, walaupun sebagian kalangan masyarakat mengkhawatirkan tabuik menganut ajaran syiah.
Pelaksanaan festifal Tabuik dimulai dari  proses upacara pengambilan tanah, manabeh (menebang pisang),mangarak sampai tabuik naik pangkat. Proses ritual ini dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu di pasar ( tabuik pasar) dan seberang ( tabuik seberang) yang dimulai pada tanggal 1 Muharam berakhir pada tanggal 10 Muharam. Pada puncak pelaksanaannya, ke dua  tabuik dihoyak dan diarak menuju bibir pantai Gandoriah untuk dibuang ke laut. Kedua Tabuik yang diarak diadukan layaknya kondisi pertempuran karbala ketika sampai di bibir pantai. Pada akhirnya menjelang mata hari terbenam, kedua Tabuik itu dibuang ke laut. Proses pembuangan Tabuik dimaknai sebagai simbol kesepakatan masyarakat untuk membuang segenap masalah dan sengketa yang terjadi di antara mereka.
Pada tahun ini pelaksanaan Tabuik kembali dilaksanakan oleh Pemerintah kota Pariaman. Pelaksaaan puncaknya bertepatan pada tanggal  9  November 2014 mendatang. Selain Tabuik, Pemerintah kota juga melaksanakan beberapa kegiatan lainnya untuk memeriahkan pelaksanaan Tabuik. Kegiatan itu meliputi pelaksanaan Pawai tahun baru Hijriah 1 Muhharam yang diikuti oleh semua lapisan masyarakat kota Pariaman, termasuk semua Pelajar mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Selain itu juga dilaksanakan penampilan kesenian budaya lokal daerah Sumatera Barat yang dilaksanakan di beberapa tempat, seperti Lapangan Merdeka dan Panggung Budaya pantai Gandoriah.
Berkaca dari pelaksanaan Tabuik pada tahun yang lalu, Pemerintah kota Pariaman berupaya keras untuk mempersiapakan Alek ini dengan baik. Semua pihak dilibatkan dalam pelaksanaan mulai dari pihak keamanan yang terdiri dari Polresta Pariaman dan Dandim 0308 Pariaman, Forum Komunikasi Perangkat Daerah, Ninik Mamak, Urang Tuo Tabuik, serta Tokoh Mayarakat Pariaman. Sehingga persiapan dapat dilakukan dengan optimal agar tidak ada keluhan yang muncul ketika pelaksanaan Tabuik berlangsung.
Berbagai upaya tampaknya telah dilakukan oleh Pemerintah mulai dari penataan taman yang ada di pantai Gandoriah sampai taman-taman yang ada di pantai Kata. Selain pembenahan taman, juga telah disiapkan kios-kios permanen yang akan diperuntukan untuk pedagang yang biasanya berdagang di bahu-bahu jalan sekitar pantai Gandoriah.  Upaya ini dilakukan guna menciptakan kenyamanan bagi pengunjung atau wisatawan saat pelaksanaan festifal Tabuik berlangsung.
Para pelaku bisnis yang ada di sekitar kawasan wisata seperti warung-warung nasi, pedagang minuman, sampai penyedia jasa perhotelan juga telah dihimbau untuk tidak mengambil kesempatan meraut keuntungan dengan menaikan harga pada saat perayaan Tabuik berlangsung. Mengingat akan ada Puluhan Ribu pengujung atau wisatawan yang berdatangan ke Pariaman untuk menyaksikan agenda tahunan yang telah menjadi event wisata nasional ini.
Tim pengamanan juga disiapkan di lokasi kegiatan untuk menjaga kenyaman serta keamanan penyunjung dengan melibatkan pihak Kapolresta dan Dandim 0308 Pariaman serta masyarakat sekitar. Pengamanan ini penting dipersiapakan karena Tabuik ini tidak hanya disaksikan oleh masyarakat Pariaman atau Sumatera Barat saja. Tabuik ini juga akan dihadiri oleh para Perantau-perantau yang ada di Nusantara serta akan dihadiri oleh tamu undangan baik yang berasal dari dalam negri maupun luar negri. Tamu undangan yang akan dipastikan menghadiri perhelatan Akbar ini diantaranya, Mentri Parawisata Republik Indonesia, pengurus Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP) pusat. Selain itu Pemerintahan Iran juga telah dipastikan akan mengahadiri pelaksanaan festifal Tabuik tahun ini.

Tabuik sarana silaturahmi bagi perantau
Layaknya sebuah pesta, perayaan Tabuik yang dilakukan setiap tahun oleh pemerintah kota Pariaman menjadi ajang  bersilaturahmi bagi masyarakat Pariaman baik dengan saudara-saudara yang ada di kampung maupun dengan saudara-saudara yang biasanya di Perantauan. Karena biasanya banyak perantau yang menjadikan waktu perayaan tabuik sebagai kesempatan untuk pulang kampung. Apalagi saat lembaran Idil Fitri dan Idil Adha yang lalu mereka tak berkesempatan pulang untuk berkumpul dengan keluarga.

Kemeriahan saat Tabik dihoyak merupakan waktu-waktu yang ditunggu perantau bersama keluarga di kampung. Walaupun beberapa daerah di Inonesia juga dilaksanaakan Tabuik oleh Persatuan Keluarga Daerah Piaman tentunya perayaanya tidak semeriah yang dilaksanakan di daerah sendiri.  Hadir bersama-sama keluarga tentu memiliki arti sendiri dalam menyaksikan pesta rakyat masyarakat Pariaman ini.(***)

Rohis SMAN 3 Pariaman angkatkan Student Leadership College

Rohis SMAN 3 Pariaman angkatkan 
Student Leadership College

Pariaman, 2 November 2014
Student Leadership College merupakan kegiatan pembekalan dan pengembangan softskill siswa yang diadakan oleh pengurus Rohis SMAN 3 Pariaman. Kegiatan yang bertemakan membentuk generasi muslim yang berkarakter dan berwawasan luas ini diselenggarakan pada hari minggu tanggal 2 November 2014.

SLC ini merupakan kegiatan yang pertama kali diadakan oleh SMAN 3 Pariaman melalui pengurus Rohis yang juga bekerja sama dengan alumni sekolah. Kegiatan yang dimulai pukul 08:00 diikuti sekitar 30 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan. Peserta yang mengikuti SLC mmeliputi kelas IX sampai kelas XII yang terkabung dalam pengurus Rohis.

Paserta yang mengikuti SLC terlihat antusias mengikuti dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh para pemateri yang didatangkan dari Padang dengan difasilitasi oleh Alumni. Adapun materi yang diberikan kepada peserta terbagi 2 sesi, yang pertama materi peranan generasi muslim membangun peradaban yang diberikan oleh M Habibi Abdi Cipto salah satu mahasiswa berprestasi Universitas Andalas. Pada sesi ke dua peserta mendapatkan materi mengenai Open Your Mind yang disampaikan oleh Yogi Putra Dinata trainer muda Sumatera Barat yang juga merupakan Direktur Utama Andalusia Training Center.



Pada setiap sesi diberikan kesempatan buat peserta untuk memberikan pertanyaan kepada pemateri. Setiap peserta yang bertanya  diberikan doorprize berupa buku. Selain itu pada sesi pertama Habibi selaku pemateri juga memberikan doorprize kepada Dua penanya berupa buku motivasi. Rahmat Candra siswa kelas X  Dan Nova siswi kelas XI berhasil mendapatkan doorprize tersebut. Buku motivasi yang didapatkan oleh peserta penanya itu adalah “Cara menghafal alquran dengan baik” dan buku “Ku putuskan kamu dengan basmalah”. Nova sempat histeris ketika tahu doorprize yang Ia dapat ternyata buku yang pernah ingin dibeli saat mengikuti bazar buku beberpa hari yang lalu, namun tidak jadi karena belum mampu membeli buku tersebut.

Peserta yang mengikuti kegiatan SLC tidak hanya mendapatkan materi saja, namun siang menjelang selesai peserta juga diberikan sesi muhasabah yang dipimpin oleh Yogi putra dinata sebagai sarana untuk intropeksi diri serta penanaman karakter bagi peserta. Kegiatan muhasabah ini betul-betul dihayati oleh peserta yang ditandai dengan banyaknya peserta menangis sampai terisak-isak saat muhasabah berlangsung. Muhasabah ini sengaja dikonsep oleh panitia bersama alumni. Agar semua peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi lebih baik kedepannya. SCL ini titutup dengan sholat Zhuhur berjamaah di mushala sekolah.

Rezkiyah Purnama  Sari, S.PD, S.S selaku pembina Rohis memberikan apresiasi terhadap pengurus Rohis yang telah berani mengangkatkan kegiatan Student Leadership College. Karna belum pernah diangkatkan kegiatan semacam ini sebelumnya baik oleh siswa maupun dari sekolah sendiri. Apresisasi juga diberikan kepada beberapa alumni yang telah membantu panitia untuk menyelenggarakan kegiatan yang sangat positif ini. Beberapa alumni yang juga hadir mendampingi diantaranya Ulil Abshor ( Mahasiswa Fakultas Tenik UNAND), Jupriman (Mahasiswa Manajemen Unand), Yulhana ( Mahaiswa Ilmu Ekonomi Unand), dan Miftahul Huda ( Mahasiswa STEKIB Lubuk Alung). (***)