Andalusianews

Andalusianews

15 Oktober 2014

Asean Economic Community buka peluang investor asing garap wisata Pantai Pariaman

Asean Economic Community buka peluang investor asing  garap wisata Pantai Pariaman
            

            Kota Pariaman merupakan salah satu kota yang sekarang menjadi pusat wisata bagi para Wisatawan baik lokal maupun maca negara. Perkembangan kota ini sangat pesat di bidang Wisata Pantai, Kuliner, kebudayaan dan sektor lainya. Perkembangan kota Pariaman khususnya di bidang wisata ini tidak terlepas dari visi yang diusung oleh Pemerintah kota Pariaman yaitu menjadikan kota Pariaman sebagai kota tujuan wisata dan ekonomi kreatif berbasis lingkungan.
            Sejalan perkembangannya, kota Pariaman yang masih tegolong muda dari segi umur ini telah mampu mencuri perhatian banyak kalangan terutama bagi para pencinta wisata. Salah satu items yang sekarang lagi digencarkan promosinya adalah wisata pantai yang terdapat di sepanjang pantai Pariaman diantaranya pantai Gandoriah, Pantai Cermin dan pantai Kata yang sekarang menjadi konsentrasi para pengunjung yang ingin berlibur ke kota Pariaman.
            Akses pantai yang sekarang juga disokong dengan adanya tranfortasi Kereta Api ini memungkinkan para pengunjungn langsung menempati bibir pantai, karena stasiun pemberhentinanya juga terdapat di depan pantai Gandoriah itu sendiri. Adanya kereta api yang notaben meawarkan harga yang murah menjadi daya tarik tersendiri untuk mempermudah wisatawan mengunjungi wisata pantai ini. selain Kereta Api,  alat transfortasi lain  juga menambah kemudahan akses menuju pantai, hal ini dikarenakan pantai yang berdekatkan dengan pusat perekonomian ini menjadikan semua trayek angkutan kota tertuju ke wilayah pasar yang berdampingan langsung dengan pantai Gandoriah. Tidak hanya itu adanya pembangunan Bandara Internasional Minang Kabau juga memudahkan akses bagi wisatawan yang datang dari luar daerah atupun luar negeri.
            Pantai Gandoriah yang sekarang sudah menjadi pantai terbaik yang akan di Sumatera Barat menurut salah satu majalah yang ada di Sumbar menyajikan keindahan pantai serta memperlihatkan kebersihan dan penataan pantai yang sangat baik dan mengundang rasa kagum banyak orang. Ini terbukti dari banyaknya komentar positif bagi pengunjung yang datang dari luar Pariaman.
            Faktor lain yang juga menjadi daya tarik yang kuat mendatangkan wisatawan ke kota Pariaman adalah dengan adanya perayaan kebudayaan Tabuik yang telah menjadi agenda rutin pemerintah kota Pariaman. Kebudayaan Tabuik ini juga telah terdaftar pada kalender wisata nasional yang memungkinkan para pencinta wisata akan menyiapkan diri untuk berkunjung dan menikmati perayaan kebudayaan ini.  Perayaan Tabuik ini juga telah mampu mendatangkan banyak pengunjung baik itu berasal dari dalam daerah, nasional bahkan juga dari wisatawan asing seperti Jerman, Amerika Serikat, Prancis, Inggris serta wisatawan yang datang dari negara Timur Tengah.
            Selain itu adanya event internasional seperti Tour de Singkarak juga telah memberikan dampak positif terhadap perkembangan kemanjuan wisata pantai di kota Pariaman. Perayaan agenda tahunan ini selalu dipusatkan di pusat wisata pantai yaitu pantai Gandoriah yang memungkinkan masyarakat mengunjungi pantai dalam rangka mengikuti atau menyaksikan penyelenggaraan event internasional tersebut.

            Terdapatnya tempat penangkaran Penyu juga ikut serta menambah semaraknya kota Pariaman di bidang Parawisata. Kondisi ini membuat para wisatawan baik lokal maupun luar daerah bahkan pendatang asing menjadi kagum dengan wisata pantai Pariaman sehingga menjadikan daerah ini menjadi salah satu tempat wisata yang harus dikunjungi oleh mereka yang senang dengan dunia wisata.
            Kondisi ini membuat pemerintah daerah harus selalu berbenah diri agar kondisi yang sekarang diraskan oleh masyarakat dan wisatawan ini tetap terpelihara. Disamping itu pemerintah sudah mengupayakan banyak hal namun, kondisi keterbatasan APBD membuat perkembangan sarana-prasarana wisata ini menjadi lamban. Hal ini dibuktikankan dengan banyaknya fasilitas-fasilitas yang belum memadai, seperti keberadaan hotel yang masih minim, wanaha bermain yang belum ada. Kondisi serupa juga dapat dilihat di pulau-pulau yang ada dekat bibir pantai, seperti pulau Angso II, Pulau Tangah , dan Pulau kasiek yang sebenarnya memiliki banyak kelebihan, mulai dari air laut yang jernih, pantai yang bersih, dan juga alam bawah laut  yang begitu mempesona. Namun tidak dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang memadai seperti vila sebagai tempat istirahat bagi wisatawan.
            Keterbatasan anggaran membuat pemerintah harus mencari cara lain untuk mampu mendatangkan investasi agar pembangunan fasilitas ini bisa terwujud. Cara yang harus dilakukan adalah dengan mendatangkan investor ke kota pariaman, baik itu investor lokal maupun asing. Keberadaan Asean Economic Comunity yang tidak lama lagi akan bergulir menjadi salah satu alternatif untuk mendatangkan investor ke  Pariaman. Karena kita tahu, AEC dalam pelaksanaanya akan memungkinkan aktivitas bisnis bebas masuk ke indonesia termasuk ke pariaman sekalipun. Melihat potensi yang ada di kota pariaman khususnya potensi wisata pantai tentunya akan mampu melirik para investor asing untuk menggarap lahan bisnis di bidang wisata ini.
            Dengan demikian, bukanlah tidak mungkin wisata pantai pariaman akan mengalami perkembangan yang sangat pesat dan akan  sejajar dengan  pantai-pantai yang ada di wilayah bagian indonesia lainya, seperti Pantai Bali dan juga pantai bhonaken dengan  diberikanya kesempatan kepada investor asing untuk menggarap dan mengembangakan wisata pantai kota Tabuik ini.(***)







     



Tidak ada komentar:

Posting Komentar