Andalusianews

Andalusianews

20 Desember 2014

Hari paling berat bagi Rasullulah SAW ketimbang yang dialami ketika perang Uhud


Bunda Aisyah pernah bertanya kepada Rasullulah SAW sembari bersandar mesra di bahu beliau. Ya Rasullulah, pernahkah engkau alami hari yang paling berat dari pada kertika di Uhud? Mendengar pertanyaan yang diutarakan oleh istrinya, lalu Rasullulah SAW bercerita seperti yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim sebagai berikut;

" Aku pernah mendatangi para pemimpin Thaif; 'Abdu Yalail ibn 'Amr, Mas'ud ibn 'Amr, dan Hubaib ibn 'Amr Ats-Tsaqafy untuk mengajak mereka kepada Allah. Salah seorang diantara mereka berkata, ' Tirai Ka'bah tersobek jika sampai Allah mengutus seorang Rasul', yang berikutnyaberucap, ' Apakah tuhanMu tidak ada orang lain untuk diutus?,' dan yang terakhir berujar,'Aku tidak mau bicara dengan mu. Jika kau benar seorang Rasul, Aku khawatir akan  mnedustakanmu. Jika kau bukan Rasul, maka tak layak bagiku berbicara dengan seorang pendusta.!"

Lalu  setelah tiga hari Aku menyusuri kita Thaif, mengetuk berbagai pintu, dan menawarkan Islam pada siapapun yang Ku temui, merekapun beramai-ramai mendustakan, mengusir, dan menyakitiKu.

Akupun  pergi dengan kegundahan dalam hati, hingga tiba di Qam Ats-Tsa'alib. Ketika kuangkat kepalaku, maka tampaklah Jibril memanggilku dengan suara yang memenuhi ufuk. " Sesungguhnya" kata Jibril, "Rabbmu telah mengetahui apa yang dikatakan dan diperbuat terhadapmu. Maka Dia mengutus malaikat penjaga gunung (gunung Akhsyabain) ini untuk kau perintakan sesuakamu"

Lalu malaikat penjaga gunung menimpali," ya Rasulullah, ya Nabiyyallah, ya Habiballah, perintahkanlah, maka aku akan membalikan gunung Akhsyabain ini agar menimpa dan menghancurkan mereka yang telah ingkar, mendustkan, menistakan, mengusir, dan menyakitimu."

" Tidak" jawabku, 'sungguh , aku ingin agar diriku diutus sebagai pembawa rahmat, bukan penyebab azab. Bahkan, aku ingin agar dari sulbi-sulbi  dan rahim-rahim mereka, kelak Allah akan lahirkan anak keturunan yang mengesakanNya dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu. (*)


referensi :buku lapis-lapis keberkahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar