Andalusianews

Andalusianews

26 Februari 2015

Anak-Anak Juara Binaan RZ Padang Kaget Mengetahui Tisu yang Ditutupkan ke Botol Berubah Menjadi Kecoklatan

"Fokus Mengamati: Anak binaan RZ Padang fokus mengamati
demontratrasi bahaya rokok bagi kesehatan oleh kakak pembina"

Padang, Andalusia_News- Sejumlah Anak Juara (sebutan penerima manfaat beasiswa dari RZ Padang) terkejut saat menyaksikan tisu yang digunakan sebagai salah satu alat praga bahaya rokok yang tiba-tiba menjadi coklat kehitaman. Peristiwa itu terjadi saat mereka sedang sibuk dan fokus mengikuti pengarahan dari salah satu mentor terkait bahaya rokok bagi kesehatan. Pengarahan ini dilakukan pada minggu pagi (22/2) di sela-sela pembinaan rutin yang dilakukan oleh salah satu wilayah pembinaan yaitu ICD Padang Utara di masji Iman Katapiang Lolong.

Jupriman 23 tahun menyatakan bahwa Dia sengaja memberikan pengarahan mengenai bahaya rokok ini dikarenakan kekhawatiranya terhadap maraknya anak-anak di bawah umur yang mengkonsumsi rokok. Selain itu, isu Indonesia gawat nakorba juga menjadi salah satu alasan penting kenapa Dia memberikan pengarahan dan pemberlajaran kepada anak-anak binaanya di ICD Padang Utara.

 “ Saya sengaja pada kesempatan pembinaan kali ini membawa beberapa alat praga untuk memperlihatkan serta memberitahukan bahaya mengkonsumsi rokok bagi kesehatan kepada anak-anak kami din sini. Saya sudah mempersiapkan hal ini sebelumnya.  Tujuanya adalah  untuk mengantisipasi agar anak-anak yang kami didik dan bina disini terhindar dari kebiasaan merokok. Saya khawatir sekali terhadap kondisi negara kita yang sekarang sudah gawat narkoba dan kebiasaan merokok bisa menjadi salah satu pendorong untuk menggunakan zat adiktif yang berbahaya tersebut. Tentu saya tidak menginginkan hal itu terjadi pada anak-anak yang kami bina disini.” Ujar Jupriman yang juga selaku koordinator wilayah pembinaan di tempat tersebut.

 

Alat praga yang digunakan untuk melakukan mendemonstrasikan bahaya rokok itu antara lain; botol minuman yang dipasang pipa kecil di bagian bawahnya, karet, satu batang rokok, air,korek api, serta tisu. Demonstrasi bahaya rokok ini dilakukan di teras masjid. Terlihat dalam demontrasi tersebut, jupriman mengisikan air kedalam botot lalu memasangkan rokok pada tutup botol yang telah dilubangi seblumnya. Setelah itu ujung rokok dibakar dan pipa kecil yang dipasang dibagian bawah botol dilepaskan tutupnya. Sehingga rokok terhisap oleh tekanan air yang keluar dari saluran air dan asap rokokpun masuk ke dalam botol. Setelah air air yang dibotol habis, lalu terlihat jupriman kembali menutup saluran air. Setelah itu tutup botol dilepas dan diganti dengan tisu yang diikat dengan karet.
 

Semua anak juara yang menyaksikan demontrasi tersebut terlihat fokus mengamati dengan seksama. Sampai Jupriman meniup saluran air pada botol dan memperlihatian kondisi tisu yang digunakan untuk menutup botol. Suasana jadi riuh saat mereka melihat tisu itu berubah menjadi warna coklat. “ kak, tisunya jadi coklat!” kata salah satu dari mereka. “ kak,gimana dong dengan mereka yang menghabiskan rokok satu bungkus sehari?”, sahut yang lainya. Ungkapan dan pertanyaan mereka tersebut  dijawab dengan penekanan oleh pembinanya, agar tidak merokok dan berjanji untuk tidak melakukanya.

Fardho salah satu anak juara, mengaku senang mengikuti dan mendapatkan ilmu yang baru saja Dia dapat dari kakak pembinaanya. Dia pun bertekat untuk tidak akan merokok sampai kapanpun.

Diketahi bahwa menghisap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan paru-paru penggunanya. Selain itu roko juga menyebabkan rasa kejanduan serta berpotensi mengakibatkan kerusakan jangka panjang pada organ-organ vital manusia.


Setelah mengikuti arahan tersebut, semua anak melanjutkan pembinaan di dalam masjid. Pada akhir penutupan, korwil ICD Padang Utara menyalurkan beasiswa dari RZ kepada semua anak juara yang hadir dalam pembinaan.(*)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar