MASYARAKAT
PARIAMAN SIAP JADI TUAN RUMAH YANG BAIK
Festifal Tabuik
merupakan salah satu bentuk pesta rakyat
yang dimiliki oleh masyarakat Pariaman. Perayaan Tabuik yang dilaksanakan tiap
tahun di bulan Muharam ini telah
berlangsung semenjak tahun 1824. Awalnya diadakan oleh para pedagang islam
sebagai sarana untuk meratapi gugurnya Imam Husen dalam perang Karbala. Pada akhirnya
Tabuik dijadikan oleh pemerintah kota Pariaman sebagai salah satu event wisata.
Tabuik dikonsep sebagai tabuik budaya
bukan tabuik yang mengarah kepada agama tertentu, walaupun sebagian kalangan
masyarakat mengkhawatirkan tabuik menganut ajaran syiah.
Pelaksanaan festifal
Tabuik dimulai dari proses upacara
pengambilan tanah, manabeh (menebang pisang),mangarak sampai tabuik naik
pangkat. Proses ritual ini dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu di pasar
( tabuik pasar) dan seberang ( tabuik seberang) yang dimulai pada tanggal 1
Muharam berakhir pada tanggal 10 Muharam. Pada puncak pelaksanaannya, ke dua tabuik dihoyak dan diarak menuju bibir pantai
Gandoriah untuk dibuang ke laut. Kedua Tabuik yang diarak diadukan layaknya
kondisi pertempuran karbala ketika sampai di bibir pantai. Pada akhirnya
menjelang mata hari terbenam, kedua Tabuik itu dibuang ke laut. Proses pembuangan
Tabuik dimaknai sebagai simbol kesepakatan masyarakat untuk membuang segenap
masalah dan sengketa yang terjadi di antara mereka.
Pada tahun ini pelaksanaan
Tabuik kembali dilaksanakan oleh Pemerintah kota Pariaman. Pelaksaaan puncaknya
bertepatan pada tanggal 9 November 2014 mendatang. Selain Tabuik,
Pemerintah kota juga melaksanakan beberapa kegiatan lainnya untuk memeriahkan
pelaksanaan Tabuik. Kegiatan itu meliputi pelaksanaan Pawai tahun baru Hijriah
1 Muhharam yang diikuti oleh semua lapisan masyarakat kota Pariaman, termasuk
semua Pelajar mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Selain itu
juga dilaksanakan penampilan kesenian budaya lokal daerah Sumatera Barat yang
dilaksanakan di beberapa tempat, seperti Lapangan Merdeka dan Panggung Budaya
pantai Gandoriah.
Berkaca dari pelaksanaan
Tabuik pada tahun yang lalu, Pemerintah kota Pariaman berupaya keras untuk
mempersiapakan Alek ini dengan baik.
Semua pihak dilibatkan dalam pelaksanaan mulai dari pihak keamanan yang terdiri
dari Polresta Pariaman dan Dandim 0308 Pariaman, Forum Komunikasi Perangkat
Daerah, Ninik Mamak, Urang Tuo Tabuik, serta Tokoh Mayarakat Pariaman. Sehingga
persiapan dapat dilakukan dengan optimal agar tidak ada keluhan yang muncul
ketika pelaksanaan Tabuik berlangsung.
Berbagai upaya
tampaknya telah dilakukan oleh Pemerintah mulai dari penataan taman yang ada di
pantai Gandoriah sampai taman-taman yang ada di pantai Kata. Selain pembenahan
taman, juga telah disiapkan kios-kios permanen yang akan diperuntukan untuk
pedagang yang biasanya berdagang di bahu-bahu jalan sekitar pantai Gandoriah. Upaya ini dilakukan guna menciptakan
kenyamanan bagi pengunjung atau wisatawan saat pelaksanaan festifal Tabuik
berlangsung.
Para pelaku bisnis
yang ada di sekitar kawasan wisata seperti warung-warung nasi, pedagang minuman,
sampai penyedia jasa perhotelan juga telah dihimbau untuk tidak mengambil
kesempatan meraut keuntungan dengan menaikan harga pada saat perayaan Tabuik
berlangsung. Mengingat akan ada Puluhan Ribu pengujung atau wisatawan yang
berdatangan ke Pariaman untuk menyaksikan agenda tahunan yang telah menjadi
event wisata nasional ini.
Tim pengamanan juga
disiapkan di lokasi kegiatan untuk menjaga kenyaman serta keamanan penyunjung
dengan melibatkan pihak Kapolresta dan Dandim 0308 Pariaman serta masyarakat
sekitar. Pengamanan ini penting dipersiapakan karena Tabuik ini tidak hanya
disaksikan oleh masyarakat Pariaman atau Sumatera Barat saja. Tabuik ini juga
akan dihadiri oleh para Perantau-perantau yang ada di Nusantara serta akan
dihadiri oleh tamu undangan baik yang berasal dari dalam negri maupun luar
negri. Tamu undangan yang akan dipastikan menghadiri perhelatan Akbar ini
diantaranya, Mentri Parawisata Republik Indonesia, pengurus Persatuan Keluarga
Daerah Pariaman (PKDP) pusat. Selain itu Pemerintahan Iran juga telah
dipastikan akan mengahadiri pelaksanaan festifal Tabuik tahun ini.
Tabuik
sarana silaturahmi bagi perantau
Layaknya sebuah
pesta, perayaan Tabuik yang dilakukan setiap tahun oleh pemerintah kota
Pariaman menjadi ajang bersilaturahmi
bagi masyarakat Pariaman baik dengan saudara-saudara yang ada di kampung maupun
dengan saudara-saudara yang biasanya di Perantauan. Karena biasanya banyak
perantau yang menjadikan waktu perayaan tabuik sebagai kesempatan untuk pulang
kampung. Apalagi saat lembaran Idil Fitri dan Idil Adha yang lalu mereka tak
berkesempatan pulang untuk berkumpul dengan keluarga.
Kemeriahan saat
Tabik dihoyak merupakan waktu-waktu yang ditunggu perantau bersama keluarga di
kampung. Walaupun beberapa daerah di Inonesia juga dilaksanaakan Tabuik oleh
Persatuan Keluarga Daerah Piaman tentunya perayaanya tidak semeriah yang
dilaksanakan di daerah sendiri. Hadir bersama-sama
keluarga tentu memiliki arti sendiri dalam menyaksikan pesta rakyat masyarakat
Pariaman ini.(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar